KabariNews – Perpustakaan yang tidak biasa! Jamak diketahui jika perpustakan keliling biasanya menggunakan kendaraan bermotor semisal, motor atau mobil. Di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, ada Ridwan Sururi yang setiap tiga kali seminggu memacu kuda demi menebar ilmu  pengetahuan kepada mereka yang membutuhkan.  Kuda yang digunakannya bukan sembarang kuda, Ridwan memberi nama kuda kesayanggannya itu dengan nama Luna si Kuda Pustaka.

Ridwan mengatakan kepada Kabari beberapa waktu yang lalu, kuda pustaka tercipta awalnya dari  hobinya terhadap kuda. Dan kebetulan dia punya teman di Jakarta yang juga sesama pecinta kuda. Kawannya berbicara kepada  Ridwan, bagaimana kalau hobinya ini dapat dinikmati oleh orang banyak dan lingkungan sekitar.  Lantas temannya menjawab, bagaimana kalau menciptakan perpustakaan keliling, akan tetapi menggunakan kuda. Gayung pun bersambut, Ridwan meng-iyakan ide temannya tersebut. “ Itu adalah ide bagus menurut saya” kata pria kelahiran 13 April 1973.

Namun ada satu pertanyaan, yaitu soal kesediaan buku-buku? Ridwan mengatakan,  dia tidak punya uang untuk membeli banyak buku. Namun untung temannya menjawab, urusan buku adalah perkara mudah sebab dia akan mengirimkan buku-buku kepada Ridwan. Alhasil, selang beberapa waktu,  136 buku tiba di tempat Ridwan di Purbalingga pada Desember 2014. Hanya saja,  Luna belum bisa beraksi berkeliling karena masih terkendala cuaca yang sering hujan.” Hujan waktu itu sedang tinggi-tingginya, ” katanya.

11081070_1602067850008623_7820206958166090581_nDan diawal Januari 2015  Kuda Pustaka mulai berjalan. Hari pertama, Kuda Pustaka keliling dan mendapatkan nama untuk yang kali pertamanya dari seorang anak kecil. “Ada anak yang bertanya perihal nama kuda tersebut. Saya spontan saja tanpa pikir panjang menjawab nama kudanya ini adalah,  Luna” Imbuhnya

Ridwan dan Luna keliling dari satu desa ke desa lainnya,  Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA/TPQ) dan sekolahan.“ Saya melobi ke SD 5 Serang, meminta izin kuda pustaka dapat keliling di sekolahan dan saya diizinkan juga” tuturnya. “Respon anak-anak pun bagus, mereka banyak membaca dan meminjam buku-buku bergambar, untuk orang dewasa suka dengan buku-buku inspirasi, dan buku-buku tentang peternakan, pertanian, dan buku lainnya. Kepala desa juga ikut mendukung ”

Kuda Pustaka dalam sehari, dari pagi sampai sore dapat membawa buku sebanyak 100-an lebih, tetapi jika Luna sudah kelebihan muatan, dia akan membantu membawakan buku tersebut dengan menggunakan tas berisi buku yang diletakkan di punggung. Tak hanya itu, Ridwan juga kerap dibantu oleh anaknya, Indriani Fatmawati, untuk membawa buku-buku. “Saya tidak setiap hari mengoperasikan kuda pustaka, hanya hari Selasa, Rabu dan Kamis saja. Kalau setiap hari, nanti saya tidak bisa menghidupi keluarga dong!, karena kuda pustaka bukan untuk mencari keuntungan” tutur Ridwan

Pria asli Purbalingga ini tidak berangan-angan mengunakan delman untuk membawa buku. Sebab, medan yang biasa dilaluinya bersama Luna si Kuda Pustaka terbilang berat dan banyak tanjakan. Namun Ridwan punya impian suatu saat ingin memiliki kuda sendiri. Sebab, kuda pustaka yang digunakan olehnya bukan kuda miliknya sendiri. “Saya hanya mengurus saja kuda ini,  Jika kuda ini dijual kan Kuda Pustaka bisa pupus? Saya ingin ingin punya kuda sendiri, tetapi sekarang masih belum mampu beli” pungkasnya. (1009)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/77380

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

kabari store pic 1