KabariNews – Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Januari 1976 dari pasangan Ir Harijono-Kusthini ini menghadapi ujian hidup yang tidak ringan. Tetapi keikhlasan menerima takdir dari Sang Khalik membuatnya tampil sebagai pemenang. Kepada Kabari, ia berbagi banyak hal, dari rahasia awet cantiknya, kegiatan bisnis yang sukses dan tentang calon pendamping.

Mahligai perkawinan yang dibina pada 1994 dengan penuh perjuangan untuk mendapatkan restu orang tua Maia itu akhirnya kandas, dengan dikabulkannya gugatan cerai Maia Estianty kepada Achmad Dhani oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 23 September 2008. Banyak orang menyayangkan runtuhnya biduk perkawinan yang telah dikaruniai 3 putra tampan—Ahmad Ghazali (Al), El Jalaluddin Rumi (El), dan Ahmad Abdul Qodir Jaelani (Dul). Namun, itulah solusi terbaik dari kondisi buruk yang ada.

Maia di Alegro, tempat karaokenya

Maia di Alegro, tempat karaokenya

Sebagai ibu, Maia sangat menderita. Meski pengadilan memutuskan hak asuh jatuh kepadanya, tetapi ia tak dapat menemui ketiga buah hatinya. Bertahun-tahun ia memilih untuk mengalah.

“Banyak orang bertanya, bagaimana saya bisa melewati ujian hidup yang luar biasa itu. Pada awalnya, pasti syok, marah, menangis, tidak terima, sampai marah kepada Allah, karena saya tidak tahu cara menghadapi kondisi itu dan juga belum paham agama. Banyak sekali kemarahan,” ujar Maia. “Titik balik saya bangkit adalah ketika pergi umroh. Saya berdoa, ‘Ya Allah, problem ini ujian dari Engkau. Saya ingin happy, tidak mau bikin ribet memikirkannya. Tolonglah Allah menyelesaikan persoalan ini. Ketika itu saya benar-benar semeleh, pasrah. Saya ingin mengalihkan konsentrasi ke hal-hal positif, seperti ke pekerjaan.”

Ujian hidup, Maia mengibaratkan, seperti sedang berpuasa. Tentu tidak seumur hidup orang berpuasa. Setelah puasa, pasti datang Hari Raya. Masa ‘puasa’ baginya adalah ketika tak bisa bertemu Al, El dan Dul. Ia jalani skenario hidup itu dengan ikhlas, sambil berdoa, hingga akhirnya terlalui. Sesuatu itu pasti indah pada waktunya, kata Maia, tentu yang dimaksud di sini menurut tentu waktunya Allah. Tidak bisa manusia memaksakan. Berat sungguh hari-hari itu, hingga tahun ketujuh, Dul mengalami kecelakaan hebat yang sampai menewaskan 7 orang.

Sikap pasrah juga ditunjukkan Maia ketika diberitahu malam itu kalau Dul tabrakan. “Saya tidak menangis. Di kamar saya cepat berdoa, ‘Ya Allah, ini adalah takdir-Mu. Tolong kuatkan aku. Aku yakin Engkau akan memberi jalan keluar atas semua ini. Air mata saya baru menetes begitu melihat sekujur tubuh Dul luka-luka. Di situ saya menangis, sekali itu saja, setelah itu berserah diri. Tugas manusia, lagi-lagi, hanya melakoni takdir dengan sabar, pasrah, ikhlas, tawakal dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Tapi harus yakin 100%, saat Tuhan mendatangkan ujian, Ia juga memberi solusinya.”

Keyakinan Maia terbukti. Peristiwa tabrakan Dul, yang menurut mata manusia tidak enak, ternyata memiliki hikmah yang sangat besar. Peristiwa itu justru yang mengembalikan anak-anak kepada Maia. Ia memang kehilangan momen emas, golden age, semasa ketiga anaknya masih kecil. Tapi Maia bisa berkumpul lagi dengan mereka saat tumbuh remaja dan menjadi pribadi yang sukses. Baginya, ini golden moment juga dan ia sangat mensyukuri kebahagiaan itu.

OUT OF THE BOX, ALIHKAN KE HAL POSITIF

Tampil di pentas dengan Mey Chan, Duo Maia

Tampil di pentas dengan Mey Chan, Duo Maia

Maia kini dapat tersenyum melihat lembar-lembar kehidupannya yang lalu. Masalah pelik dalam hidupnya itu berhasil dilaluinya dengan sangat baik. Ia berbagi pesan, bahwa ketika dirundung masalah berat, penting untuk keluar dari kondisi itu, out of the box, dengan begitu dapat berpikir jernih dan pasti menemukan solusinya. Daripada terbenam dalam masalah, lebih baik mengalihkan pikiran ke hal-hal positif yang lebih bagus, lebih besar dan lebih bermanfaat.

“Kini dunia musik kurang challenging lagi buat saya. Dulu saya bekerja menjadi musisi untuk mengumpulkan uang. Setelah uang terkumpul, terpikir oleh saya, bagaimana caranya agar uang yang bekerja untuk mencari uang lagi. Jadi, bukan saya lagi yang mencari uang. Saya pun beralih ke sektor bisnis, menginvestasikannya di sektor usaha. Dengan berbisnis, uang itu beranak-pinak. Cring, cring, cring, ia datang kembali memberi keuntungan. Dengan keuntungan itulah, saya bisa lebih leluasa menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa,” ujarnya, optimis.

Sektor usaha Maia banyak. Ia membuka lebih dari 10 tempat karaoke keluarga, Mucelo dan Alegro, yang terus merambah ke kota-kota lainnya di Indonesia. Prinsip bisnis modern ia terapkan. Untuk memenangkan kompetisi, ia menerapkan teknologi IT dalam sistem operasional karaoke. Jadi, memilih dan memutar lagu tidak memakai remote, tapi menggunakan tablet PC Zyrex OnePad yang berbasis sistem operasi Android. Ia juga terbuka bagi investor yang akan membuka cabang, melalui sistem franchise. Di samping mengindahkan perundangan dan ketentuan berlaku, termasuk membayar royalti kepada KACI dan WAMI (wahana musik Indonesia) sebagai bentuk penghargaan kepada para musisi.

EMK, KUNCI AWET CANTIK MAIA

Kini usia Maia menjelang kepala 4. Ia telah bertransformasi menjadi figur perempuan berkarakter, dewasa, tetapi memiliki penampilan fisik dan wajah yang sangat segar dan awet cantik. Apa sih rahasianya?

“Saya paling menjaga pola makan yang sehat, minum vitamin, air putih dan tidur teratur. Jarang berolahraga, karena ada gangguan di tulang belakang. Untuk menjaga kesehatan batin dengan lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Pokoknya, dalam hidup ini jangan pernah mengandalkan kekuatan sendiri. Bisa stres. Kita tahu, stres itu memicu berbagai penyakit berat, dari tumor sampai kanker,” jelas Maia.

Adapun untuk merawat kecantikannya, Maia memakai produk skin care EMK Placental Beverly Hills dari Amerika. Produk berkelas ciptaan Emilia Karsh, profesor kecantikan di Amerika Serikat, ini memiliki formula istimewa yang menjadi andalan rahasia kecantikan selebritas Hollywood, dari Madonna, Eva Longoria, Reese Witherspoon, Victoria Beckham, Rihana hingga Simon Cowell.

“Dari dulu saya sangat suka merawat kulit. Setelah mencoba ini-itu, pilihan saya formula skin care EMK yang sangat bagus. Rangkaian produk dari serum, _day & night cream, base cream, vitamin spray_ dan sebagainya itu membuat kulit saya kenyal, segar. Karena dibuat dari plasenta pohon kaktus, bukan plasenta hewan dan manusia, maka cocok untuk semua jenis kulit. Tanpa pengelupasan, kerut-merut di sekitar mata maupun fine lines hilang.“EMK produk perawatan kulit yang bagus sekali. Melihat saya, teman-teman pun mengikuti jejak saya. Mereka membuktikan khasiat dari produk skin care EMK ini yang saya bawa dari Amerika, menenteng koper. Saat ini belum dijual di pasaran, karena saya masih mengurus izin dari BPOM. Di Amerika sendiri EMK telah lolos FDA (Food and Drug Administration) yang terkenal sangat strict.

BUAT FILM UNTUK EYANG BUYUT, HOS TJOKROAMINOTO

Maia dan ketiga putranya menonton film Guru Bangsa Tjokroaminoto

Maia dan ketiga putranya menonton film Guru Bangsa Tjokroaminoto

Akhir Maret lalu, film Guru Bangsa: Tjokroaminoto diputar serentak di seluruh Indonesia. Umumnya, film sejarah kurang peminat, tetapi kali ini berbeda dengan film ini. Masyarakat memperbincangkan dan menontonnya untuk mengetahui sosok pejuang Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto, yang tak lain adalah Eyang Buyut Maia Estianty.

“Tante saya yang menggagas pembuatan film ini untuk mengingat kembali tokoh HOS Tjokroaminoto yang berperan besar menyiapkan kemerdekaan. Tapi ke belakang, orang tak mengenalinya, kecuali tahu namanya ditahbiskan menjadi nama jalan. Yayasan keluarga besar HOS Tjokroaminoto pun merealisasikan gagasan itu. Tak tanggung-tanggung, 5 tokoh perfilman memproduserinya: Christine Hakim, Didi Petet, Dewi Umaya, Sabrang Mowo Damar Panuluh (Noe Letto), dan Ari Syarif,” kisah Maia, bersemangat.

Sutradara Garin Nugroho mengerjakan film ini secara detail. Di sini sangat minim literatur tentang HOS Tjokroaminoto, sehingga satu tim diutus ke Belanda untuk riset selama 1,5 tahun. Informasi pun didapat, pada 1800-1921 HOS Tjokroaminoto menjadi akar perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Ia menyemangati generasi muda kala itu untuk mencerdaskan rakyat agar merdeka.

“HOS Tjokroaminoto melahirkan tokoh-tokoh ‘bonggol’ politik, seperti Ir Soekarno, Alimin, H Agus Salim, Sutan Syahrir, Tan Malaka, dan masih banyak lagi. “Eyang Buyut bila berpidato suaranya menggelegar, terdengar satu lapangan luas. Ini menginspirasi Ir Soekarno dalam berorasi. Satu lagi yang menurutku hebat, Eyang Buyut ikhlas melepas gelar priyayi dan kehidupan bangsawan yang berkecukupan untuk turun ke rakyat. Penampilannya yang fashion statement itu dicopotnya. Blangkon diganti kopiah. Tetapi sampai kini kopiah itu justru jadi ikon putra Indonesia ya… Tidak semua orang berani melakukannya,” puji Maia kepada sang Eyang Buyut.

Dengan tim film Guru Bangsa Tjokroaminoto

Dengan tim film Guru Bangsa Tjokroaminoto

Film ini dikemas sangat detail, dari kostum, setting hingga pemilihan tokohnya. Tokoh utama sebagai HOS Said Tjokroaminoto diperankan kepada Reza Rahardian, Christoffer Nelwan (Tjokroaminoto kecil), Putri Ayunda (Soeharsikin), Maia Estianty (Ibunda Soeharsikin), Christine Hakim (Mbok Tambeng), Sudjiwo Tedjo (Mangunkusumo), Alex Komang (Hasan Ali Surati), Ibnu Jamil (Agus Salim), Deva Mahendra (Koesno/Soekarno), dan Chelsea Elizabeth Islan (remaja Indo yang dekat dengan Tjokroaminoto).

“Saya main sebagai Ibu Mertua Tjokroaminoto, yaitu Ibunda dari Soeharsikin. Syuting untuk 4 scene hanya dua hari saja, memakai batik lawasan berumur 80-100 tahun. Bergerak sedikit, robek. Ada 4 kain batik yang rusak. Setting dibuat mendekati aslinya, jadi membuat studio sendiri 100M dari Yogja, menghadirkan kereta trem dan mobil kuno. Biayanya lumayan mahal, tapi senang sekali, setidaknya generasi muda bisa belajar tentang perjuangan pahlawan yang menjadi cikal bakal kemerdekaan Indonesia,” ulas Maia.

TINGGAL MENIKAH!

Kini Maia terlihat jauh lebih tenang dan sangat bahagia. Menurut saya, katanya, kalau happy maknanya masih sempit ya. Saya lebih suka memakai kata ‘joyful’. Lebih indah dengan kebersyukuran yang tinggi, lengkap dan abadi. Apa rencana ke depan?

“Hidup saya rasanya sudah lengkap. Pekerjaan berkembang, popularitas ada, terutama alhamdulillah, anak-anak telah kembali. Tahun ini, rencananya membesarkan produk EMK Placenta Beverly Hills menjadi brand yang berkembang pesat di Indonesia, memiliki klinik dan produknya dipakai oleh masyarakat luas. Rangkaian skin care EMK memang bagus, tidak mengandung zat kimia seperti hidrokinon, merkuri dan lain-lain yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, liver bahkan melahirkan bayi cacat bila digunakan terus-menerus. Dan, setelah ‘bayi’ EMK berkembang pesat, apa lagi ya? Tinggal menikah,” kata Maia, jujur. Siapakah calonnya?

“Ada. Saya sangat selektif mencari pendamping hidup, karena ia akan menjadi ayah pengganti untuk anak-anak. Tidak bisa sembarangan. Walaupun bapak tiri, saya ingin anak-anak saya mencintai bapak tirinya seperti kepada bapak kandungnya,” urai Maia. “Calonnya sudah ada, tinggal menunggu restu dari anak keduanya. Saya tidak mau memaksakan kehendak. Anak-anak sudah menderita batin akibat perceraian orang tuanya dulu. Saya tidak mau mereka terluka kedua kalinya. Saya ingin semua benar-benar tertata baik, dan anak-anak ridho.”

Dari musisi ke dunia usaha

Dari musisi ke dunia usaha

Maia kini menjalani hidupnya dengan rasa joyful. Al, putra sulungnya, telah menjadi DJ yang bisa menghasilkan uang sampai berkesempatan keliling dunia. Sedangkan El di musik juga, dan juga lebih ke akademisi, sedangkan Dul di musik. Dari ketiga anaknya, Dul dilihatnya lebih kental darah musiknya. Tapi ke depan, Maia tidak tahu bagaimana perjalanan mereka. Sebagai orang tua, ia selalu mendoakan ketiga buah hatinya bernasib baik semua.

Sambil berjalan, kata Maia, ia berencana menulis buku, untuk memenuhi permintaan fans yang ingin mendapatkan kiatnya hingga berhasil melalui ujian hidup dengan tangguh, sabar, dan ikhlas. Kalau di musik, kini ia tinggal mengontrol saja. Berbeda dari dulu, ia menjadi solo player, mengerjakan proses produksi dari nol sendirian. Mulai dari mengaransir lagu sampai menjadi master.

Maia juga memiliki record label, memproduksi master lagu untuk dijual ke i-tune, ring back tone, atau diedarkan di pasar CD. Berjalan bagus dan telah mengelola single Krisdayanti, Jupe dan Pasto, juga Mey Chan dan Iceu Wong. “Saya menikmati aktivitas di musik, tapi lebih ke dagang juga. Mungkin mewarisi passion Eyang Buyut Tjokroaminoto ya? Beliau adalah pendiri Sarekat Dagang Islam. He he he,” ujar empunya motto, Mimpi setinggi-tingginya, lalu yakin, usahakan dan tawakal ini.

Kebahagiaan jelas terpancar di wajahnya yang cantik dan awet muda. Ia tak henti merangkul ketiga buah hatinya dengan kasih dan sayang. Sikap welas asih ini menebarkan aura positif, sehingga berbalik memberinya cinta kasih yang luas, seperti ungkapan sayang Dul di hari ulang tahunnya:

“Bunda bagaikan sebuah lagu yang tak pernah berakhir di hati kita. Memberikan ketenangan, kabahagiaan, dan seluruh dirinya. Kadang-kadang aku lupa akan syair dan lagu itu, namun aku tak akan bisa melupakan melodinya. Siapakah yang mencintai kita dan akan mencintai kita selamanya dengan cinta yang tak mungkin lenyap oleh kesulitan, penderitaan, dan kejahatan yang kita perbuat? Orang itu adalah kau, Bundaku. Sekali lagi, selamat ulang tahun buat malaikat kita yang terlihat, Bunda. I love you, Bunda!(1003)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/77042

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

intero

 

 

 

 

kabari store pic 1