KabariNewsKedutaan Besar Amerika Serikat memperingati Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret lalu. Terdapat 5 perempuan luar biasa yang dinilai telah melakukan perubahan mendasar untuk perbaikan terhadap harkat hidup perempuan di lingkungannya dan Indonesia pada umumnya.

Dalam rangka memperingati 104 tahun Hari Perempuan International (International Women’s Day) yang jatuh pada 8 Maret 2015, Kedutaan Besar AS di Indonesia menggelar malam penganugerahan penghargaan Indonesia Women of Change ( IWOC) Awards.

Penghargaan ini terinspirasi oleh Award for International Women of Courage yang dicanangkan oleh Departemen Luar Negeri AS sejak 2007. Penghargaan tersebut dianugerahkan kepada para perempuan di seluruh dunia atas keberanian dan kepemimpinan mereka yang luar biasa dalam memajukan dan memberdayakan hak para perempuan.

IWOC award dianugerahkan kepada lima perempuan Indonesia yang luar biasa dalam membuat perubahan berarti di dalam komunitas mereka dan di seluruh Indonesia. “Pada hari ini kita berkesempatan untuk merayakan prestasi lima perempuan Indonesia yang membawa perubahan bagi masyarakatnya melalui pergerakan untuk memberdayakan dan memajukan hak perempuan,” kata Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia, Kristen Bauer di Jakarta, Selasa (03/03).

Kelima perempuan Indonesia istimewa peraih penghargaan IWOC 2015 itu adalah :

1. Ir Rambu Atanau, wanita ini mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender. Sebagai aktivis, Rambu telah mengembangkan dan memperkuat gerakan perempuan di Nusa Tenggara Timur, Ia pun mendirikan tempat penampungan bagi perempuan dan anak-anak korban kekerasan,  memberikan mereka lingkungan yang aman dan membantu mereka berintegrasi ke dalam masyarakat. Rambu telah mengembangkan jaringan layanan di seluruh NTT yang membantu menstandarisasikan penanganan kasus-kasus kekerasan berbasis gender dan agar seluruh kepentingan ikut bertanggung jawab akan hasil akhir program tersebut.

2. Lian Gogali, adalah sosok wanita yang memperdayakan perempuan remaja di Poso, Lian mendirikan sekolah perempuan Mosintuwu, agar perempuan dari berbagai desa, suku, agama dapat bersama-sama mendiskusikan isu-isu seputar toleransi, perdamaian dan gender, hak politik dan ekonomi, layanan kesehatan dan masih banyak lagi. Lian juga menggagas Project Sophia, perpustakaan keliling untuk anak-anak korban konflik di poso. Lian berkunjung ke desa-desa mengajak anak-anak dari beragam latar belakang untuk berkumpul dan belajar, bermain dan mengekspresikan ide- ide mereka.

3. Veronica Ata Tori, adalah penggagas jaringan perempuan politik NTT dan secara aktif memberikan pendidikan politik bagi perempuan di masyarakat. Veronica juga termasuk salah satu tokoh kunci dalam pembentukan perempuan NTT dalam politik, yang digunakan sebagai rujukan oleh pemerintah setempat untuk menyusun kebajikan yang respontif terhadap gender, Veronica juga mengajar di sekolah demokrasi di NTT dan pendiri Forum Komunikasi Pemerhati dan Perjuangan Hak-hak perempuan di NTT yang berupaya untuk mendorong perempuan yang berpotensi untuk duduk di kursi pemerintah.

4. Febrianti Khairunisa, merupakan sosok wanita yang meningkatkan partisipasi perempuan dalam perekonomian dan melawan kerusakan lingkungan, di Lombok. Febri mendirikan Bank Sampah sebagai solusi dari masalah sampah  sekaligus untuk memperdayakan  perempuan setempat. Febri membina lebih dari 30 Ibu Rumah Tangga di komunitas miskin untuk mengumpulkan , memproses dan menjual sampah anorganik. Program tersebut juga melibatkan anak sekolah lebih dari 50 sekolah dan 100 anak-anak yang diperbolehkan menyimpan uang dari penjualan sampah yang telah mereka proses, dana tersebut akan ditabung yang nantinya digunakan untuk biaya sekolah.

5. Col Sri Rumiati, dari POLRI yang mencegah dan menangani kekerasan berbasis gender dan memperjauangkan partisipasi yang lebih tinggi bagi perempuan di Kepolisian. Beliau berkomitmen untuk dan senantiasa tegas memperjuangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan di dalam POLRI dan menjadi salah satu tokoh kunci dalam meningkatkan jumlah polisi perempuan, tak lelah berkampanye untuk memastikan bahwa polisi perempuan memiliki representasi di setiap kecamatan di seluruh Indonesia agar dapat melayani masyarakat dengan lebih baik. (1011)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/75277

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Hosana

 

 

 

 

kabari store pic 1