KabariNews – Pemerintah Indonesia terus mendukung aktivitas perdagangan Indonesia di pasar internasional. Berbagai kemudahan diberikan dengan memperbaiki sistem yangada. Namun, apakah kemudahan yang diberikan telah menjawab kebutuhan para pelaku pasar, para eksportir dan konsumen? KABARI mewawancarai mereka!

Vey Miller, Kedaton, Daytona Beach Florida

Very Miller

Alhamdulilah so far so good. Mungkin karena kami menjalankan bisnis ini sebagai hobi, jadi lebih santai. Yang penting, selalu berkarya. Untuk perizinan ekspor sebenarnya tidak sulit kalau semua dokumen yang diminta lengkap dan mengikuti aturan yang berlaku. Harapan kami, Pemerintah Indonesia membantu dan memperhatikan para pengrajin kecil, dimudahkan untuk urusan ekspor, dan biaya pengiriman/ delivery cost bisa ditekan. Dengan begitu, produk sampai di Amerika dapat kami jual dengan harga bersaing.»

Syafrudin, PT Sabani, Eksportir Kopi

Syafrudin

“Sistem yang diberikan pemerintah sudah baik, di samping melengkapi dokumen yang diminta. Ini sangat penting. Dari pengalaman saya sebagai eksportir kopi ya, kita memang harus bisa menyakinkan buyer tentang keunggulan kopi dari Indonesia. Saya mengekspor kopi Arabika 90 persen ke AS, dan permintaan ini terus meningkat. Harapan saya ke depan akan lebih banyak lagi pengusaha atau petani yang mengekspor kopi. Dengan begitu, jumlah ekspor akan semakin bertambah. Dengan meningkatkan jumlah ekspor, maka petani semakin banyak pendapatannya dan tambah sejahtera. Untuk bisa memenangkan persaingan, peningkatan ini akan diikuti dengan meningkatnya mutu dan lahan kopi. Saya berharap kopi kualitas Indonesia semakin dikenal di dunia.”

Sementara itu, KABARI juga menanyakan warga Indonesia di Amerika Serikat, tentang produk apa dari Indonesia yang jarang mereka temukan dan begitu didambakan.

Devy Setyani, Perawat, Arlington, Texas

Devy Setyani

“Selama aku tinggal di sini (AS—Red), aku belum pernah menemukan tikar. Semoga ini bisa jadi masukan bagi para eksportir ya. Tikar dari Indonesia bisa lo diekspor ke Amerika. Kegunaan tikar ’kan banyak sekali, bisa untuk piknik, arisan atau kumpul-kumpul. Duduk lesehan di tikar dengan teman dan kerabat, wah, nikmatnya.”

Leonard, Analis, Winchester, Virginia

Leonard

“Aku kangen banget sama produk-produk Indonesia. Apalagi minyak angin dan obat sakit kepala seperti pana**l. Juga aroma minyak angin yang khas Indonesia itu, hmm, berbeda banget dan bikin kangen Tanah Air. Aku agak sulit mendapatkannya di wilayah kutinggal sekarang.”

Reno, Ibu Rumah Tangga, Nevada

Reno

“Kalau aku, kangeeen banget dengan sambal mentahkhas Indonesia yang bisa kita ulek sendiri. Itu lo, sambal yang diulek di cobek batu, lalu dicocol dengan lalapan. Hmmm… Di sini sama sekali nggak ada. Tapi, sekarang sudah sedikit terobati dengan sambal kemasan khas Indonesia. Pedasnya sih pas, tapi sensasinya tetap beda dengan sambal terasi atau sambal bajak yang kita ulek sendiri di cobek batu. Lebih joss rasanya. Apakah ada yang terinspirasi untuk mengekspor cobek batu? Semoga!”

Yulias, Mahasiswa, Pasadena, California

Yulias“Terbayang nikmatnya nyeruput teh poci, kalau nggak teh tubruk. Aroma teh asli Indonesia nggak ada duanya. Pakai gula batu, dikasih es atau hangat. Mungkin ke depannya teh asli Indonesia bisa dengan mudah didapatkan di sini. Jadi kalau kangen, kita ngga perlu lama-lama nunggu kiriman atau nunggu pulang dulu ke Indonesia.” (1001 & 1014)

Klik disini untuk melihat majalah digital kabari +

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/74658

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Asuransi Rumah

 

 

 

 

kabari store pic 1